Dokter dan Uang..(Tulisan lama.1,5tahun yang lalu)

Selintas ide saat sahur lebih awal.

.
        Menjadikan profesi dokter sebagai sandaran hidup..mm..entah kenapa ini cukup mengganguku beberapa waktu belakangan.Jadi teringat beberapa bulan yang lalu,saya pernah membaca sebuah artikel di eramuslim dotcom.ceritanya tentang perbandingan konsep kedokteran timur dan barat,kondisi dunia medis kesehatan masa sekarang dengan padanannya dimasa lampau..disana disebutkan kalau paradigma pelayanan medis jaman sekarang sudah banyak melenceng..to the point aja,duit punya pengaruh besar disini! Pelayanan medis dan kesehatan selayaknya jadi pekerjaan moral yang seharusnya lepas sama sekali dari unsur komersialisasi.Karena ini pekerjaan mulia,pekerjaan suci…Menjadi fasilitator anugerah kesembuhan dan kesehatan dari Sang Pencipta pada ciptaanNya tentunya sebuah pekerjaan teramat sangat penting dan elit,kesempatan langka dan sebuah kemuliaan.. Continue reading

Makin Semangat!!

Makin semangat!!
Sebagian orang balik bilang kalau balik kekampus itu rasanya nggak enak.’Pulang kekandang macan’ katanya.Mungkin mereka punya kenangan buruk selama hidup dikampus dulunya atau nggak ada sesuatu hal luarbiasa yang lekat dimemorinya.Wajar-wajar aja sih.Setiap orang tentu punya cara pandang masing-masing tentang back to campus.kita nggak bisa maksa setiap orang musti bangga dan kangen untuk balik kekampusnya.
Dan aku termasuk salah satu diantara banyak fresh graduate yang doyan main kekampus.Padahal baru 4 bulan lulus. Bukan kenapa-napa. Ada sesuatu yang berbeda saat kita datang ke kampus lagi. Kembali berinteraksi dengan segala aktifitas yang penuh semangat dari warganya. Sesuatu yang dulu merupakan aktifitas yang tak pernah lepas aku jalani selama 4 tahun.kuliah+2 tahun Koas,berdiskusi, bikin acara ini itu, kumpul-kumpul, futsalan, sepakbola, pelatihan ini- itu, dan rapat-rapat! Macam-macam!.Itu luar biasa! Continue reading

Jomblo Cup

Jomblo Cup!
        Hahahaha..nggak tau siapa yang berhak dapat royalty karena ngusulin nama ini buat kompetisi reguler Futsal tiap malam ahad dikampus. Udah kadung cocok dan pas!enggak selalu malam ahad sih. Kadang-kadang jumat malam ato malam-malam lainnya juga main. Ceritanya kalo nggak salah,waktu itu anak-anak punya kebiasaan main futsal tiap malam ahad dikampus.Rame! Bisa sampe 25 orang yang main. Kita jadi bisa bagi 5 tim. Diadu satu-satu sampe ketemu juaranya..(tapi jarang yang sampe tuntas..hahaha).
        Mulainya ba’da isya dan gilanya bisa sampe jam 1 ato 2 dini hari.Kostum lengkap.Pastinya pake celana panjang donk. Kalo yang pake celana pendek,musti ada celana shotnya.Yang pasti aurat musti terjaga!syarat mutlak akhi!hahaha… Continue reading

The duty of doctor is to cure sometimes,to relieve often and to comfort always

The duty of doctor is to cure sometimes,to relieve often and to comfort always…
Itu kutipan dari Bruce Salter…
Betul juga. Dokter tidak akan pernah bisa mengobati seluruh penyakit.Bahkan dokter pun tidak bisa mengenali seluruh penyakit yang ada.Saya yakin sekali.Jika kita berpikiran tugas dokter adalah menyembuhkan penyakit,maka bersiaplah untuk terjebak dalam pragmatisme ilmu pengetahuan yang sebenarnya terbatas. Jika kita melulu memutar otak bagaimana menjadi seorang dokter jenius dengan tingkat pengetahuan yang memukau,yang mampu menjelaskan sejak dari definisi sampai ujungnya prognosa sebuah penyakit,maka bersiagalah untuk menjadi seekor hamster yang berpikir kincirnya akan berhenti berputar saat dia berjalan didalamnya.Jangan sampai terjebak sejawat.Kita bisa gila! Continue reading

Auskultasi Psikologis..

Entah ini pernah saya tulis atau belum,tapi sepertinya menarik juga untuk dibahas.

Aktifitas pemeriksaan fisik yang paling khas dan tentunya jadi trademark-nya dokter adalah yang pake stetoskop a.k.a auskultasi. Pokoknya ini khas banget. Gak ada duanya.Stetoskop-nya itu yang menjadi pembeda.Memang sih tidak semua tindakan medis butuh auskultasi,dan tanpa stetoskop punaktifitas penegakan status dan diagnose bisa berjalan.Tapi tetap saja auskultasi itu beda.

Seorang Rene’ Laennec pun pasti tidak menduga kalau alat kreasinya ini jadi bagian teramat mendasar dari dunia kedokteran.Begitu pun Prof Litmann yang membuat alat ini jadi lebih simpel.

Namun ada sebuah hal yang cukup menggelitik.Ini berdasarkan pengalaman dan mungkin saja kawan-kawan punya pengalaman yang sama.Saya yakin 100 % semuanya pernah melakukannya.Saya beri nama Auskultasi Psikologis.

Bisa jadi ini istilah orisinil.Soalnya coba tanya ke Mbah Google,gak ada frase ini.Nyari di Mpu Kaskus juga gak ada.Yaa,sementara kita pake aja dulu.Rasanya gak ada yang bakal nuntut royaltinya..(*siapaa juga yang mau patenkan ini…^^v)

Kita coba definisikan auskultasi psikologis itu begini:Auskultasi yang ditujukan untuk formalitas dokter da nyenangin hati pasien…(*Nah lho…!!).Aduuh maaf,saya gak bisa bikin definisi yang lebih baik dari ini. Terus terang saja,apalagi dalam pelayanan poliklinik umum yang katanya sebagian besarnya kasus nya seputar ISPA-GE-Dispepsia,yang katanya kita sudah tau mau meresepkan obat apa,bahkan sebelum anamnesa selesai,auskultasi tak lagi sesuai dengan fungsi aslinya. Melakukan auskultasi menjadi sekedar formalitas.Menenangkan secara psikis.Bahkan mungkin tak sempat untuk mendengar satu siklus inhalasi-ekshalasi pun! karena ngausultasinya buru-buru pindah dari satu titik ke titik lain. Jadi apa yang mau disimpulkan?!.Bagi yang punya pasien banyak,apalagi yang numpuk,ngaku deh,sering begini.(*hehe…^^v).

Kalau kita lihat dari sudut pandang pasien,tindakan auskultasi itu mungkin adalah ‘segalanya’ buat mereka,saat mereka memeriksakan dirinya ke dokter.Coba saja dengar cerita mereka diluar ruang praktek,mana dokter yang –menurut mereka- memeriksa pasien dan mana yang tidak.Pembedanya hanya auskultasi!!

Jadi,apa yang dilakukan itu salah.Hmmm..sulit juga menjawabnya.Relatif sekali.Tak bisa juga disalahkan sepenuhnya.Bahkan dari sudut pandang lain mungkin saja betul tindakan itu.Secara psikologis pasien puas karena betul-betul sudah ‘diperiksa’ oleh dokternya.

Ini hanya sebuah cetusan ide.Mungkin saja rekan-rekan punya pandangan berbeda.Bagaimana?

Duri,22.32 Waktu My HP Mini.

Cobalah sekali-sekali kawan…

Mumpung kopiku masih ada,setidaknya sepertiga gelas lagi,tak termasuk ampasnya,ada sedikit cerita uktukmu kawan…

Aku dulu punya aktifitas kecil yang sekarang-sekarang ini amat rindu ingin kembali dijajal.Sebelumnya,aku tekankan,tak sedikitpun ada maksud ingin pamer atau disanjung.Tak ada secuilpun.Hanya ingin bercerita dan semoga ada manfaat.

Tak istimewa memang.Dulu aku sering curi-curi waktu berjalan tak tentu arah.Vagabondase kata orang Jiwa.hahaha..tak persis seperti itu betullah,karena masih ada tempat tujuannya.Tujuan utamaku : Pasar.Pasar tradisional,bukan pasar elit macam plaza atau mall.Pasar rakyat,pasar becek atau apapunlah namanya.Yang paling sering itu dulu pasar raya padang atau pasar bawah bukittinggi.Ada beberapa yang lain dibeberap daerah.Itu tak penting.Aktifitas disana yang perlu aku ceritakan.

Masuk pasar,modal backpack pasang didepan (karena takut kecopetan atau disilet tasnya),dompet –hape masuk tas.Lalu berputar-putarlah aku dipasar itu.Melihat,melihat,kadang mengamati,kadang juga berhenti makan disalah satu kedai makannya.Kadang ada juga beli-beli,tapi tak sering.Tak ada cerita poto-poto.hehe..

Saat-saat itulah yang paling hebat sensasinya.Di tempat macam itulah aku mendapat banyak pelajaran,cerita,visualisasi,rasa dan kadang bau.Semua indraku campur aduk mendapat stimulus-stimulus berharga.

Kawan,disana aku lihat manusia-manusia luar biasa yang banting tulang berkoar-koar menjual dagangannya.Bervariasi,mulai harga ratusan sampai puluhan ribu…(belum pernah aku dengar,yang harga diatas seratusan ribu jualannya teriak-teriak..haha!).Berpakaian lengkap sampai ada yang telanjang dada.Tak lelah mereka sepanjang hari seperti itu.Mungkin ada yangsejak subuh sudah mulai.uang kertas ribuan itu kadang berserak saja ditempat dagangan mereka,atau diremas dan masuk kantong plastik.recehan juga banyak.Mereka mengumpulkan semua itu.

Ada lagi orang macam kuli angkut,tukang gerobak dan gelandangan pengemis.Miris kadang melihat yang macam begini.Dapat seribu senang,tak dapat kadang melenguh kadang ya,bersyukur juga.macam-macamlah gaya mereka.Tapi,setidaknya guratan semangat untuk terus menyambung hidup itu ada di wajah mereka.

Lalu berikutnya ya para pembeli.orang yang bawa duitnya ke pasar.harapan para penyambung hidup disana.Sebagian besar ibuk-ibuk.Ibu muda,setengah baya,tua dan calon ibu.Bawa anak juga banyak.Mulai dari yang dandanannya menor sampai yang tak sempat ber make up.Kegiatan tawar menawar itu yang paling seru.Ada yang pintar nawar sampai aku saja sedih mendengarnya.Maksudku kasihan penjualnya,yang kadang-kadang mau gak mau terpaksa melepas dengan harga segitu.”Daripado ndak bajuabali..”begitu alasannya.Entah dapat untung mereka,entah tidak.Aku pun tak tahu.Sebegitu butuhnya mereka dapat duit.Untuk anak istrinya pasti.

Lalu,apa hebatnya?Begini kawan,saat berputar-putar disana,saat itulah salahsatu momen kontemplasi diri yang paling hebat menurutku.begitu membekas.Aku yang rasanya jauh lebih beruntung dari mereka,kadang jadi malu sendiri,kenapa sering lupa untuk bersyukur.Aku yang tak perlu bersusah payah banting tulang cari duit,karena disubsidi orang tua,masih sering merasa kurang dengan apa yang didapat.Sekolah bisa tinggi-tinggi,tapi masih juga belum merasa puas,masih juga mengira dikasih yang tak enak sama Tuhan. Jadi tau bahwa banyak orang yang bernasib jauh lebih buruk dariku. Jadi tau bahwa orang tua susah-susah cari duit,kita malah seenaknya hambur-hamburkan.Belanja ini belanja itu,tak tentu arah.Jadi tau bahwa begitu banyak macam orang disekitarku.Berbagai macam karakter.Merasa kecil aku disana.belum ada yang istimewa yang sudah aku lakukan hidup sepertinya.Orang-orang itu jauh lebih luarbiasa!Tak tersebut nama mereka,tapi,sekali lagi,mereka luar biasa…

Sumpah!berharga sekali momen itu!Lebih hebat mungkin daripada saat baru selesai menjalani Training Motivasi indoor.

Sekarang ini,jarang sekali pergi kesana.Sangat ingin merasakan lagi.Kawan yang berkesempatan,cobalah sekali-sekali.

Tapi,aku yakin,masing-masing kita punya cara sendiri-sendiri untuk berkontemplasi.Silakan,jika mau berbagi.Moga bisa jadi inspirasi untuk yang lain.

Kopiku habis..tinggal ampasnya.



Komitmen…

Bismillahirrahmanirrahim..

“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun rasa berat,dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu dijalan Allah. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Attaubah :41)

Buru-buru ingin menuliskan sebuah pengalaman luarbiasa malam mini dan ingin segera berbagi dengan saudara-saudaraku semua.Hanya ingin berbagi dan semoga bisa memberi secuil motivasi tambahan bagi kita untuk terus istiqamah di jalan para Nabi dan Rasul.

Seperti biasa sejak beberapa bulan terakhir,jumat malam adalah saatnya mengisi Lingkaran binaanku. Lokasi yang hampir sama setiap minggunya,karena kebanyakan mereka tinggal di kompleks yang sama,sekitar 3 kiloan dari tempat tinggalku.Tak jauh memang.Seperti biasa,mereka selalu bersemangat meskipun bisa dikatakan tak muda lagi.Selalu ada antusiasme dan kebersamaan setiap kali pertemuan.

Namun ada yang luarbiasa malam mini. Salah satu binaanku BESOK akan melaksanakan Resepsi Pernikahannya.Luarbiasanya,akhi ini tetap datang untuk menghadiri pertemuan Lingkaran kami malam ini.Tetap on time seperti biasanya.Antusias seperti hari hari sebelumnya.Seakan tak ada acara apa-apa besok.Fokus pada Pertemuan mingguan kami.Subhanallah…Betul-betul luarbiasa ikhwan ini.Dalam pertemuan tadi kami betul-betul takjub dengan komitmennya.Bayangkan saja,besok walimatul ursy,tapi malam ini tetap datang ngaji.Aku yakin tak banyak ikhwn yang bisa begini.

Dalam perjalanan da’wah yang baru seumur jagung ini,aku sudah cukup banyak mendengar atau membaca kisah-kisah pengorbanan luarbiasa seorang ikhwah dalam aktifitas tarbiyahnya. Memang jika dibandingkan dengan para muassis2 da’wah, tak ada apa-apanya mungkin.Tapi saudaraku,saat mengetahui dan melihat sebuah bukti kecil yang nyata dari kekuatan komitmen itu secara lansung (apalagi binaan kita sendiri),tak ada yang lain yang muncul kecuali rasa takjub dan lafaz pujian pada Allah yang Maha Agung atas karunia hidayahNya yang menganugrahi saudaraku tersebut dengan komitmen da’wah sehebat itu….

Saudaraku yang kucintai karena Allah,semakin hari harusnya semakin sadar kita bahwa kitalah yang membutuhkan da’wah.Bukan sebaliknya.Sebagaimana yang dulu kita dapatkan semasa di sekolah atau di kampus.Hari-hari sekarang,harusnya komitmen itu menjadi lebih kokoh.Lebih tertanam.dan terus menerus berbuah.

—–Terkhusus buat adik-adikku yang masih dalam dekapan da’wah kampus ,manfaatkan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.Perbanyak bekal untuk menghadapi fase berikutnya dalam perjalanan dakwah kalian.Perkokoh diri—-

Saudara-saudaraku semua…Sekali lagi,tulisan ini hanya karena ingin berbagi kebahagiaan dengan kalian…:)

-pukul 23.04 WIB,dalam kerinduan ukhuwah…

Garuda Di Dadaku

Hari-hari sekarang semua orang lantang bernyanyi
“garuda didadaku..
garuda kebanggaannku..
ku yakin hari pasti menang..”

Dimana-mana semua orang tiba-tiba jadi fans beratnya timnas.Semua ngomongin timnas.Setiap detail timnas dibahas di semua saluran TV.Siaran berita pagi,siang,petang dan malam diisi pemberitaan tentang Timnas,lebih dari setengah porsi waktunya.Gayus dan Ariel mungkin ngiri kenapa tiba-tiba rating berita mereka turun..(haha…).Pemain-pemain Timnas juga tinggal menunggu waktu saja diundang ke acara-acara macam Bukan Empat Mata atau diundang buat dikerjain Sule dkk di OVJ.Betul-betul fenomenal.Oya,onggota dewan juga bisa sedikit beristirahat,karena tingkah mereka –untuk sementara- bisa luput dari pemberitaan media.haha…
Ini boleh dibilang sangat positif.Semua orang di negeri ini memang rindu dengan sebuah kebanggaan nasional.Fenomena Timnas boleh jadi datang disaat yang tepat.Memang betul Timnas belum juara,tapi rangkaian kemenangan itu bikin semua orang kembali punya rasa percaya bahwa negeri ini punya sesuatu yang menyenangkan.Bahwa tak melulu bangsa ini dipenuhi kabar-kabar sedih dan tak bermoral.Bahwa tak selalu tanah air ini mengeluarkan isu-isu tak bermutu.Bahwa Indonesia punya tim sepakbola yang luarbiasa!!Semua orang jadi bersemangat.Setiap orang jadi percaya diri.

Efeknya kemana-mana.Pedagang baju jadi ketiban rejeki nomplok.Pesanan melimpah.Tukang bordir jadi kebanjiran order. Abang –abang yang jualan digerobak sekitar GBK juga pastinya dapat keuntungan lebih. Pengusaha asesoris juga jadi puny ide buat naikin penjualan mereka.Ibu-ibu pengusaha jadi punya ide-ide untuk nama nama makanan dan kue-kue mereka.Traffic internet dan pageview berbagai situs-situs local juga pastinya naik signifikan.Artinya?iklan masuk,fulus masuk.Keluarga,karib kerabat dan yang merasa kenal dengan pemain-pemain timnas juga tiba-tiba terkenal dan masuk tipi!!Bahkan calo tiket pun kebagian rejeki (tak halal tentunya!!).Semua untung,semua senang.

Buatku pribadi,sekarang sudah jadi tak penting lagi timnas juara AFF atau tidak. Suasana sekarang sudah lebih dari cukup.Timnas buatku sudah memberikan lebih dari status juara buat negeri ini.

Dukung Timnas!

Pagi,24 Des 2010—saat 2 hari menjelang final leg 1 dan kangen setengah mati main futsal!!

Juara Piala Dunia : Suatu Saat Nanti!

Yap.
Menang,tapi tak juara.Siapa yang tak sedih.Pastilah semuanya sedih.Ekspektasi yang luarbiasa tinggi tak berujung sebagaimana yang diharapkan.Tapi tak perlu kecewa.Sedih boleh,kecewa jangan.Karena kecewa punya energy negatif yang merusak.Tak baik.

Di Note sebelumnya pernah katakan,kalau sekarang,tak terlalu penting Timnas juara AFF atau tidak.Apa yang telah diberikan Timnas dan segala efeknya sangat luarbiasa. Juara AFF itu bisa jadi bonus saja. Bangsa hebat ini sudah dapat hiburan dan tambahan semangat yang betul-betul hebat.Beroleh sebuah common issue yang bisa bikin semuanya bersatu.

Coba perhatikan,dalam sebulan saja.Semua orang jadi bisa melupakan sejenak berbagai borok negeri ini.Semua kita jadi sadar bahwa negeri ini punya sesuatu yang bisa dibanggakan.Tak melulu berita negatif membosankan yang muncul di media.Berharap pemimpin-pemimpin kita bisa memelihara eskalasi semangat yang hebat ini dan menyalurkannya menjadi produktifitas disegala lini.

Sedikit mengulas tentang sepakbola Indonesia,khususnya Timnas. Tak perlu malu belajar dari Malaysia yang sukses fokus pada pembinaan usia muda.Mereka mungkin tak bisa berharap banyak pada Liga lokal yang kualitasnya masih dibawah Indonesia.Sehingga mereka menekankan pada pembentukan sebuah tim nasional masa depanyang dirintis dari awal semenjak pemain-pemainnya berusia belasan tahun.Kita sedikit berbeda.Punya kompetisi sepakbola yang lumayan,tapi tak punya sistem pembinaan usia muda yang konsisten.Memang betul ada tim nasional muda yang sedang berlatih di Uruguay.Tapi masih terkesan parsial.

Pembinaan usia muda mencakup keseluruhan regulasi yang terkait dengan kompetisi berjenjang sejak dini,pembinaan usia muda di klub dan pengelolaan tim nasional junior. Jika berkaca ke eropa,mereka sudah mapan.Setiap minggu ada kompetisi kelompok usia tertentu.Klub-klub sepakbola mereka punya Football Academy terbaik didunia dan tim nasional junior mereka tangguh.Ketiga elemen ini sudah kokoh sejak lama. Jepang pun begitu.Bahkan mereka punya kompetisi tingkat SMU yang kualitasnya diakui dunia.Pada akhirnya mereka bisa melahirkan tim nasional yang berprestasi.
Orang Indonesia sudah kadung cinta dengan olahraga yang satu ini dan punya mimpi besar disini.Mimpi besar itu jangan sampai dirusak oleh orang-orang bodoh yang punya kepentingan sesaat dengan memanfaatkan popularitas olahraga ini.Orang Indonesia ingin lihat Timnasnya juara Piala Dunia.

Ya,Piala Dunia!!

Itu mimpi,dan mimpi hari ini selalu jadi kenyataan esok hari. Lihat saja…..